Mata Kuliah : PAPLC - B

MAKALAH
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI MINUMAN RINGAN
Disusun Oleh :
AGUS
PO.7.13.221.13.1.049
TINGKAT II. B
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D.III
2015
KATA
PENGATAR
Segala puji
bagi Allah, Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta, berkat Ridho Nya,
penulis akhirnya mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Pengolahan Limbah
Industri Minuman Ringan". Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit
kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan
semangat dari orang terdekat, sehingga penulis mampu menyelesaikannya.
Oleh karena
itu penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya
kepada semua doa dan bantuan finansial untuk menyelesaikan makalah ini.
Teman-teman Kelas II.B yang telah memberikan semangat dan motivasi bagi penulis
untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan
penulis terima dengan baik. Semoga makalah "Pengolahan Limbah Industri Minuman Ringan"
ini bermanfaat bagi kita semua.
Makassar , 11 April 2015
Penulis
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata pengantar
................................................................................. i
Daftar isi
......................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
A.
Latar Belakang .......................................................................
1
B.
Tujuan
....................................................................................
2
C.
Manfaat
..................................................................................
2
Bab II Kajian pustaka
A.
Dasar Teori
............................................................................ 3
B.
Pembahasan
.......................................................................... 4
Bab III Penutup
A.
Kesimpulan ...........................................................................
14
B.
Saran
....................................................................................
16
Daftar
Pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Industri minuman ringan merupakan industri yang pertumbuhannya di Indonesia
cukup pesat. Oleh sebab itu jika penanganan limbahnya tidak dilakukan dengan
baik maka kemungkinan untuk terjadinya pencemaran lingkungan khususnya perairan
cukup besar.Tercatat pasar minuman ringan di Indonesia senilai US$ 6,5 miliar
dengan total penjualan mencapai 17,5 miliar liter. Menurut Managing Director
Head of Food and Agribusiness Research and Advisory Asia Rabobank
International, John Baker, pertumbuhan nilai penjualan industri minuman ringan
ditopang penjualan pemain domestik, seperti Sinar Sosro pada segmen teh siap
minum dan Tempo Scan Pacific pada segmen minuman konsentrat.
Meski perusahaan domestik menjadi penopang
pertumbuhan, pangsa pasar terbesar masih dipegang Coca Cola dan Aqua Golden
Mississippi. Sementara dominasi volume penjualan dipegang oleh Danone Aqua
melalui produk kategori minuman dalam botol. Ketua GAPMMI, Adhi S.Lukman, dalam
Business Outlook 2012, juga menyampaikan bahwa sejak beberapa tahun lalu
perkembangan bisnis di bidang makanan dan minuman terus mengalami pertumbuhan
yang positif. Untuk tahun 2012, diharapkan omzet industri makanan dan minuman
akan tumbuh 8-10% atau lebih besar dari pertumbuhan tahun 2011 lalu yang
mencapai 7-8%.
Pertumbuhan
tersebut didorong oleh realisasi beberapa investasi baru, kenaikan daya beli
masyarakat seiringpertumbuhan ekonomi nasional sra pertumbuhan jumlah penduduk
dengan rata-rata growth 1,49% per tahun dalam 10 tahun terakhir ini (Data BPS).
Investasi di bidang Makanan dan minuman tahun 2011 mencapai Rp. 13,2 trilyun.
B. Tujuan
Mengendalikan
pencemaran lingkungan air yang disebabkan oleh pembuangan limbah hasil berbagai
kegiatan manusia, termasuk proses produksi yang dilakukan oleh industri.
C. Manfaat
·
Melindungi kesehatan
masyarakat
·
Menjaga kelestarian fungsi
lingkungan termasuk biota air
·
Menjaga kualitas air (air
tanah,air permukaan), sehingga dapat digunakan sebagai air bersih atau air baku
air minum.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Dasar
Teori
Proses produksi minuman ringan, umumnya adalah
pencampuran bahan baku sebagaigula, air, bumbu penyedap, dan karbon dioksida
serta proses pembotolannya. Industri minumanmembutuhkan air yang berkualitas
baik, yang biasanya berasal dari air tawar yang mengalami pengolahan
dengan koagulasi, flokulasi, penyaring pasir, penyaring karbon, dan resin penukar ion.Proses
produksi dimulai dengan mencampur gula dengan air dingin. Larutan
siropdijernihkan dengan penambahan karbon aktif dan bahan penyaring yang
dilanjutkan dengan penyaring menggunakan alat penyaring berupa plat atau
frame filter.
Lautan sirop kemudiandisterilisasi dengan penyinaran
ultra violet. Sirop, bumbu penyedap, air, dan karbon dioksidadiaduk, temperatus
dan tekanan diatur pada kondisi tertentu, kemudian produk akhir berupaminuman
ringan dikemas dalam botol atau kaleng.
Limbah industri minuman ringan dapat berupa :
a. Pembersihan
botol dilakukan dengan menggunakan deterjen dan larutan soda kostik
yangkadang-kadang terintegrasi dalam pabrik pembuatan minuman ringan itu
sendiri. Sumber limbah cair utama dari industri minuman ringan adalah
proses pencucian botol, karena pabrik minuman ini biasanya memanfaatkan
kembalibotol bekas. Sebagian besar volumedari kandungan air alkalin panas
mengandung padatan terlarut. Limbah cair berasal dariceceran atau tumpahan
sirop dan cairan lainnya selama proses pengadukan, pembotolan,
dan pengalengan, pembersihan tangki, aliran pengisian bahan baku, atau
peralatan proses danlantai. Keseluruhan limbah cair ini akan mengakibatkan
turunnya kualitas air tanah yaitumeningkatnya pH, padatan tersuspensi dan BOD.
b. Limbah padat
yang berasal dari bekas kemasan, misalnya pecahan botol, kemasan
plastik yang tidak dapat didaur ulang, sampah dari bekas kardus.
B. Pembahasan
v Proses
Pembuatan Minuman Ringan
1. Kategori
jenis minuman pada industri terbagi menjadi beberapa jenis: AMDK (Air Minum
Dalam Kemasan) adalah air yang telah di proses, dikemas dan aman untuk diminum
atau dikonsumsi secara langsung mencakup air mineral dan demineral. Semua hal
tentang minuman dalam kemasan pada SNI 01-3553-2006. Standar ini meliputi
syarat mutu, cara uji, syarat lulus uji, dan syarat lainnya untuk air minum
dalam kemasan.
2. Karbonasi
merupakan minuman yang dibuat dengan mengabsorpsikan karbondioksida ke dalam
air minum. Bahan makanan dan tambahan lainnya yang ditambahkan dalam minuman
ringan terdiri dari :
a. Bahan
makanan alami meliputi buah-buahan dan/atau produk dari buah-buahan,
daun-daunan dan/atau produk dari daun, akar-akaran, batang/kayu tumbuhan,
rumput laut, susu dan/atau produk dari susu.
b. Bahan
makanan sintetik meliputi sari kelapa, vitamin, stimulan.
c. Tambahan
lainnya meliputi: pemberi rasa, pemberi asam, pemberi aroma, pewarna dan
pengawet, garam.
3. Sari buah
cairan yang dihasilkan dari pemerasan atau penghancuran buah segar yang telah
masak. Pada prinsipnya dikenal 2 (dua) macam sari buah, yaitu :
a. Sari buah
encer (dapat langsung diminum), yaitu cairan buah yang diperoleh dari
pengepresan daging buah, dilanjutkan dengan penambahan air dan gula pasir.
b. Sari buah
pekat/Sirup, yaitu cairan yang dihasilkan dari pengepresan daging buah dan
dilanjutkan dengan proses pemekatan, baik dengan cara pendidihan biasa maupun
dengan cara lain seperti penguapan dengan hampa udara, dan lain-lain. Sirup ini
tidak dapat langsung diminum, tetapi harus diencerkan dulu dengan air (1 bagian
sirup dengan 5 bagian air).
4. Isotonik
merupakan minuman yang konsentrasinya sama dengan cairan tubuh. Larutan
isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang sama
(tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada
pergerakan air.
5. Teh
merupakan minuman yang mengandung kafein yang dibuat dengan cara menyeduh daun,
pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis
dengan air panas. Teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh
hijau, dan teh putih.
6. Kopi dan
Susu merupakan minuman yang dikonsumsi karena manfaatnya untuk tubuh. Banyak
sekali manfaat hal dari minuman ini.
Proses
produksi minuman ringan, umumnya dilakukan dengan mencampurkan bahan baku
seperti gula, air, bumbu penyedap, dan karbon dioksida serta proses
pembotolannya. Industri minuman membutuhkan air yang berkualitas baik, yang
biasanya berasal dari air tawar yang mengalami pengolahan dengan koagulasi,
flokulasi, penyaring pasir, penyaring karbon, dan resin penukar ion.
v Karakteristik
Air Limbah
Sumber
limbah cair utama dari industri minuman ringan adalah proses pencucian botol,
karena pabrik minuman ini biasanya memanfaatkan botol bekas. Proses ini
dilakukan dengan menggunakan deterjen dan larutan soda kostik yang kadang
terintegrasi dalam pabrik pembuatan minuman ringan tersebut. Selain itu, limbah
cair juga dapat berasal dari ceceran atau tumpahan sirup dan cairan lainnya
selama proses pengadukan, pembotolan, dan pengalengan, pembersihan tangki,
aliran pengisian bahan baku, atau peralatan proses dan lantai.
a. Karakteristik
Fisis Limbah Cair
1. Kekeruhan
Kekeruhan dalam limbah cair disebabkan oleh tingginya kandungan padatan
tersuspensi (TSS) dalam limbah. Limbah yang dihasilkan pabrik minuman ringan
memiliki tingkat kekeruhan yang cukup tinggi tetapi kandungan bahan organiknya
lebih tinggi. Beban terbesar TSS total berasal dari pencucian botol dan
pemeliharaan kebersihan pabrik yang kurang baik.
2. Warna
Warna pada
limbah cair minuman ringan berasal dari penambahan sirup sebagai konsentrat
pemberi rasa. Akan tetapi, karena kadarnya cukup rendah dan seringkali bahan
pewarna pun digunakan pewarna alami yang berasal dari sari buah-buahan, maka
parameter warna ini tidak terlalu menjadi masalah dalam pengolahan limbah cair
industri minuman ringan.
3. Suhu
Limbah panas
yang dihasilkan berasal dari air proses pencucian botol. Perbedaan suhu yang
dihasilkan pada limbah, meskipun lebih tinggi dari air limbah dalam keadaan
normal tetapi melalui proses pendinginan secara alami dapat menurunkan suhu air
limbah, sehingga tidak diperlukan suatu alat penurun suhu mekanis.
4. Daya
Hantar Listrik
Daya Hantar
Listrik menyatakan banyaknya ion-ion yang terkandung dalam suatu air buangan
atau air sungai. Nilai konduktivitas pada limbah cair industry minuman ringan
(limun) relatif rendah, karena dalam proses pembuatannya sendiri tidak banyak
menggunakan larutan-larutan elektrolit, sebagian besar komposisi produk adalah
air dan gula.
b. Karakteristik
Kimiawi Limbah Cair
pH : 10-12
BOD : 500
mg.l
BOD : COD :
<0.4 , Maka COD : 1250 mg/l
TSS : 316,7
mg/l
Minyak dan
Lemak : 19 mg/l
Beban BOD =
3 kg/m3 produk minuman yang dihasilkan
Beban padatan tersuspensi (TSS) = 1,9 kg/m3 produk minuman yang dihasilkan.
Beban padatan tersuspensi (TSS) = 1,9 kg/m3 produk minuman yang dihasilkan.
v Dampak dari
Limbah Minuman Ringan
Dalam proses
pengolahan bahan baku menjadi bentuk yang siap dikonsumsi terjadi pula hasil
sampingan berupa sampah atau limbah, baik berupa cair, padat maupun gas. Hal
ini wajar terjadi karena dalam setiap perubahan dari satu bentuk materi menjadi
bentuk lainnya tidak pernah terjadi perubahan yang efisien, selalu ada sisa
yang disebut limbah. Semua limbah ini akan dikembalikan ke lingkungan. Namun
jika jumlahnya sedemikian banyak maka menyebabkan pencemaran lingkungan yang
berarti mengganggu kelestarian lingkungan akibat turunnya kualitas air, tanah
dan udara. Hampir sebagian besar industri minuman ringan menyedot air tanah
sebagai sumber bahan baku utama. Pengambilan air tanah secara berlebihan dan
tidak terkendali mengakibatkan antara lain :
a. Turunnya
permukaan tanah
b. Peresapan
air laut sehingga menyebabkan turunnya kualitas air tanah
Eksploitasi air tanah dalam jumlah tidak terkendali akan berpengaruh secara langsung terhadap masyarakat sekitarnya yang menggunakan air tanah untuk keperluan sehari-hari. Dampak lain adalah akibat limbah yang dihasilkan oleh industri minuman ringan. Limbah cair yang berasal dari proses pencucian botol karena pabrik minuman biasanya memanfaatkan kembali botol bekas. Sebagian besar volume dari kandungan air alkalin panas mengandung padatan terlarut. Dan juga limbah cair yang berasal dari ceceran/tumpahan sirup dan cairan lainnya selama proses pengadukan, pembotolan/pengalengan, pembersihan tangki, aliran pengisian bahan baku. Sumber limbah cair lainnya berasal dari sistem pengolahan air untuk bahan baku air dan dari peralatan mesin-mesin/bengkel berupa oli, minyak atau lemak. Keseluruhan limbah cair ini akan mengakibatkan turunnya kualitas air tanah yaitu meningkatnya pH, padatan tersuspensi dan BOD.[5]
Eksploitasi air tanah dalam jumlah tidak terkendali akan berpengaruh secara langsung terhadap masyarakat sekitarnya yang menggunakan air tanah untuk keperluan sehari-hari. Dampak lain adalah akibat limbah yang dihasilkan oleh industri minuman ringan. Limbah cair yang berasal dari proses pencucian botol karena pabrik minuman biasanya memanfaatkan kembali botol bekas. Sebagian besar volume dari kandungan air alkalin panas mengandung padatan terlarut. Dan juga limbah cair yang berasal dari ceceran/tumpahan sirup dan cairan lainnya selama proses pengadukan, pembotolan/pengalengan, pembersihan tangki, aliran pengisian bahan baku. Sumber limbah cair lainnya berasal dari sistem pengolahan air untuk bahan baku air dan dari peralatan mesin-mesin/bengkel berupa oli, minyak atau lemak. Keseluruhan limbah cair ini akan mengakibatkan turunnya kualitas air tanah yaitu meningkatnya pH, padatan tersuspensi dan BOD.[5]
v IPAL
Industri Minuman PT Sinar Sosro Ungaran
Untuk contoh
IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), saya memilih untuk menggunakan IPAL
pada PT. Sinar Sosro Ungaran yang terletak di Semarang sebagai contoh IPAL yang
umum digunakan pada industri minuman ringan. Berikut pengolahan limbah cair di
PT. Sinar Sosro Ungaran:
a. Pre-treatment
adalah pengolahan awal limbah cair teh yang baru dibuang dari pabrik sebelum
memasuki proses tahapan utama. Pada pabrik ini, proses pre-treatment dilakukan
secara anaerobic. Berikut tahapan pengolahan awal tersebut:
1. Screen
press
Alat ini digunakan untuk menyaring, menyeleksi dan membuang kotoran dan
padatan, seperti sampah pabrik, pipet, kertas, dan sebagainya dari limbah.
2. Sump pit
Sump pit adalah bak penampung sementara limbah dari screen press yang
memiliki 2 unit pompa (influent pump) yan bertugas memompakan limbah ke bak
equalisasi.
3. Cooling tower
Limbah cair yang masuk ke bak equalisasi oleh unit ini didinginkan terlebih
dahulu dengan menggunakan cooling tower, sehingga kalor pada limbah tersebut
berpindah ke udara.
4. Bak equalisasi dan agitator
Bak ini adalah tempat homogenisasi kualitas dan kuantitas air limbah yang
masuk ke dalam bak, serta tempat untuk prosesasi difikasi melalui fermentasi.
Untuk mempercepat homogenisasi digunakan agitator. Penambahan nutrisi juga
dilakukan untuk makanan bakteri, yaitu pupuk urea (sumber nitrogen) dan pupuk
super phosphate (sumber fosfat).
5. Limbah
Limbah dari bak equalisasi di pompakan di MUR (methane Upilow reactor)
setelah melalui 2 tahap yaitu penetralan pH limbah dan tahap homogenisasi.
b. Pengolahan
Limbah secara aerobic
1. Bak Aerasi
Limbah yang keluar dari proses anaerobic memiliki kualitas limbah yang
begitu baik, sehingga bak ini terjadi proses penyempurnaan. Limbah mengalami
pengolahan oleh bakteri lumpur aerob, dimana baktteri pengolah materi-materi
sisa yang terbiodegradasi pada proses aerobic menjadi CO2 dan sel bakteri baru.
2. Final
clarifier
Pada bak ini prosesnya adalah pengendapan dimana Activated Sludge
dipisahkan dari air limbah yang bersih, lumpur aktif yang mengendap disirkulasi
ke bak aerasi, ataupun bila di perlukan disirkulasi kembali ke bak equalisasi.
Kotoran-kotoran yang melayang tersapu masuk ke bak effluent untuk di buang,
sementara itu, air limbah bersih mengalir secara overflow ke kolam indikator.
3. Kolam
indikator
Pada kolam ini diisikan dengan ikan sebagai indicator kualitas air. Setelah
dialirkan ke kolom indikator, air dibuang ke saluran pembuangan seperti selokan
atau sungai. Dari proses tersebut dapat terlihat sesuai lampiran bahwa air yang
kotor dibuang kembali ke alam dalam keadaan bersih dengan proses pengolahan
yang baik.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam mengendalikan
pencemaran lingkungan air yang disebabkan oleh pembuangan limbah hasil berbagai
kegiatan manusia, termasuk proses produksi yang dilakukan oleh industry
dapat dilakukan proses IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Berikut proses
pengolahan limbah cair :
a. Pre-treatment
adalah pengolahan awal limbah cair teh yang baru dibuang dari pabrik sebelum
memasuki proses tahapan utama. Pada pabrik ini, proses pre-treatment dilakukan
secara anaerobic. Berikut tahapan pengolahan awal tersebut:
1. Screen press
2. Sump pit
3. Cooling tower
4. Bak equalisasi dan agitator
5. Limbah
b. Pengolahan Limbah secara aerobic
1. Bak
Aerasi
Limbah yang
keluar dari proses anaerobic memiliki kualitas limbah yang begitu baik,
sehingga bak ini terjadi proses penyempurnaan. Limbah mengalami pengolahan oleh
bakteri lumpur aerob, dimana baktteri pengolah materi-materi sisa yang
terbiodegradasi pada proses aerobic menjadi CO2 dan sel bakteri baru.
2.Final
clarifier
Pada bak ini
prosesnya adalah pengendapan dimana Activated Sludge dipisahkan dari air limbah
yang bersih, lumpur aktif yang mengendap disirkulasi ke bak aerasi, ataupun
bila di perlukan disirkulasi kembali ke bak equalisasi.
3. Kolam
indikator
Pada kolam ini diisikan dengan ikan sebagai indicator
kualitas air. Setelah dialirkan ke kolom indikator, air dibuang ke saluran
pembuangan seperti selokan atau sungai. Dari proses tersebut dapat terlihat
sesuai lampiran bahwa air yang kotor dibuang kembali ke alam dalam keadaan
bersih dengan proses pengolahan yang baik.
B. Saran
·
Kepada industri pengolahan minuman ringan agar dapat
mengurangi pencemaran perairan dengan menerapkan proses pengolahan limbah yang
baik dan benar , sehingga tercipta lingkungan yang bersih.
·
Kepada penulis agar dapat mengaplikasikan di
lingkungan sekitarnya mengenai pengetahuan atau ilmu yang telah diketahuinya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://ritariata.blogspot.com/2010/01/kimia-lingkungan-dan- pengolahan-limbah.html
, dimuat pada tanggal 10 April 2015
http://industri.kontan.co.id/news/industri-minuman-ringan-makin- bergairah
http://informasiagroindustri.blogspot.com/2012/04/prospek-dan tren-industri-minuman.html
http://www.scribd.com/doc/53322490/pembahasan-Limbah-industri- minuman-ringan
http://industri.kontan.co.id/news/industri-minuman-ringan-makin- bergairah
http://informasiagroindustri.blogspot.com/2012/04/prospek-dan tren-industri-minuman.html
http://www.scribd.com/doc/53322490/pembahasan-Limbah-industri- minuman-ringan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar