KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini dibuat agar pembaca dapat
memperluas ilmu pengetahuan tentang pestisida. Makalah ini membahas tentang “Lethal Concentration 50 (LC50)”
yang sangat bermanfaat baik untuk penulis sendiri maupun pembaca.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian penulis telah berusaha
agar tulisan ini dapat bermanfaat. Selesainya makalah ini tentu atas dukungan
dari berbagai pihak terutama Bapak/Ibu Dosen.
Apabila ada kekurangan pada makalah
ini, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat dibutuhkan untuk
memperbaiki makalah ini agar lebih sempurna. Semoga Allah senantiasa memberikan
rahmat dan bimbingannya dalam setiap upaya kita mencapai ridha-nya, Amin ya
Rabbal Alamin.
Makassar, 05 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................. ............. i
DAFTAR
ISI ................................................................................. ............. ii
BAB
1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah
............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lethal Concentration 50 ................................... 3
B. Klasifikasi Lethal Concentration 50 .................................................. 4
C. Analisis Probit Metode Bosvine-Nash .............................................. 5
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 6
B. Saran .................................................................................................. 6
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi ( IPTEK ) memacu terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran
air, tanah dan udara. Toksikologi adalah ilmu yang
menetapkan batas aman dari bahan kimia (Casarett and Doulls, 1995). Selain itu
toksikologi juga mempelajari jelas/kerusakan/ cedera pada organisme (hewan,
tumbuhan, manusia) yang diakibatkan oleh suatu materi substansi/energi,
mempelajari racun, tidak saja efeknya, tetapi juga mekanisme terjadinya efek
tersebut pada organisme dan mempelajari kerja kimia yang merugikan terhadap
organisme. Banyak sekali peran toksikologi dalam kehidupan sehari-hari tetapi
bila dikaitkan dengan lingkungan dikenal istilah toksikologi lingkungan dan
ekotoksikologi.
Sifat
spesifik dan efek suatu paparan secara bersama-sama akan membentuk suatu
hubungan yang lazim disebut sebagai hubungan dosis-respon. Hubungan
dosis-respon tersebut merupakan konsep dasar dari toksikologi untuk mempelajari
bahan toksik.
Ø Penggunaan
hubungan dosis-respon dalam toksikologi harus memperhatikan beberapa asumsi
dasar. Asumsi dasar tersebut adalah:
Respon bergantung pada cara masuk bahan dan respon berhubungan dengan dosis.
Respon bergantung pada cara masuk bahan dan respon berhubungan dengan dosis.
Ø Adanya molekul atau reseptor pada
tempat bersama bahan kimia berinteraksi dan menghasilkan suatu respon
Ø Respon
yang dihasilkan dan tingkat respon berhubungan dengan kadar agen pada daerah
yang reaktif
Ø Kadar
pada tempat tersebut berhubungan dengan dosis yang masuk
Dari asumsi tersebut dapat digambarkan suatu grafik atau kurva hubungan dosis-respon yang memberikan asumsi
Dari asumsi tersebut dapat digambarkan suatu grafik atau kurva hubungan dosis-respon yang memberikan asumsi
(1)
Respon
merupakan fungsi kadar pada tempat tersebut.
(2)
Kadar
pada tempat tersebut merupakan fungsi dari dosis.
(3)
Dosis
dan respon merupakan hubungan kausal.
Pada kurva dosis-respon nampak informasi beberapa
hubungan antara jumlah zat kimia sebagai dosis, organisme yang mendapat
perlakuan dan setiap efek yang disebabkan oleh dosis tersebut. Toksikometrik
merupakan istilah teknis untuk studi dosis-respon, yang dimaksudkan untuk
mengkuantifikasi dosis-respon sebagai dasar ilmu toksikologi.
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.
Apa
pengertian dari Lethal Concentration 50 (LC50)?
2.
Bagaimana
klasifikasi dari Lethal Concentration 50 (LC50)?
3. Bagaimana Analisis Probit Metode
Bosvine-Nash?
C. Tujuan
Adapun
tujuan dalam makalah ini yaitu :
1.
Untuk
mengetahui pengertian Lethal Concentration 50 (LC50).
2.
Untuk
mengetahui klasifikasi dari Lethal Concentration 50 (LC50).
3.
Untuk
mengetui Pnalisis Probit Metode Bosvine-Nash.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Lethal Concentration 50
Lethal Concentration 50 atau biasa disingkat LC
50 adalah suatu perhitungan untuk menentukan keaktifan dari suatu ekstrak atau
senyawa. Makna LC 50 adalah pada konsentrasi berapa ekstrak dapat mematikan 50
% dari organisme uji, misalnya larva Artemia salina (brine shrimp).
Uji toksisitas merupakan uji hayati yang
berguna untuk menentukan tingkat toksisitas dari suatu zat atau bahan
pencemar dan digunakan juga untuk pemantauan rutin suatu
limbah. Suatu senyawa kimia dikatakan bersifat “racun akut” jika senyawa
tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu singkat. Suatu senyawa
kimia disebut bersifat “racun kronis” jika senyawa tersebut dapat menimbulkan
efek racun dalam jangka waktu panjang (karena kontak yang berulang-ulang
walaupun dalam jumlah yang sedikit) (Pradipta 2007).
Ada tiga cara utama bagi senyawa kimia untuk dapat
memasuki tubuh, yaitu :
1.
Melalui paru-paru (pernafasan),
2.
Mulut, dan
3.
Kulit.
Melalui ketiga
rute tersebut, senyawa yang bersifat racun dapat masuk ke aliran darah, dan
kemudian terbawa ke jaringan tubuh lainnya. Yang menjadi perhatian utama dalam
toksisitas adalah kuantitas/dosis senyawa tersebut. Sebagian besar senyawa yang
berada dalam bentuk murninya memiliki sifat racun (toksik). Sebagai contohnya
adalah senyawa oksigen yang berada pada tekanan parsial 2 atm adalah bersifat
toksik. Konsentrasi oksigen yang terlalu tinggi dapat merusak sel (Pradipta
2007).
LC50 (Median
Lethal Concentration) yaitu konsentrasi yang menyebabkan kematian
sebanyak 50% dari organisme uji ayang
dapat diestimasi dengan grafik dan perhitungan, pada suatu waktu pengamatan
tertentu, misalnya LC50 48 jam, LC50 96 jam (Dhahiyat dan Djuangsih 1997 diacu
dalam Rossiana 2006) sampai waktu hidup hewan uji.
B.
Klasifikasi
Lethal Concentration 50
Berdasarkan kepada lamanya,
metode penambahan larutan uji dan maksud serta
tujuannya maka uji toksisitas diklasifikasikan sebagai berikut (Rosianna
2006) :
a.
Klasifikasi menurut waktu, yaitu uji
hayati jangka pendek (short term bioassay), jangka menengah (intermediate
bioassay) dan uji hayati jangka panjang (long term bioassay).
b.
Klasifikasi menurut metode
penambahan larutan atau cara aliran larutan, yaitu uji hayati statik
(static bioassay), pergantian larutan (renewal biossay), mengalir (flow trough
bioassay).
c.
Klasifikasi menurut
maksud dan tujuan penelitian adalah pemantauan kualitas air limbah, uji
bahan atau satu jenis senyawa kimia, penentuan toksisitas serta daya tahan dan
pertumbuhan organisme uji.
Untuk mengetahui
nilai LC-50 digunakan uji static. Ada dua tahapan dalam penelitian (Rossiana
2006), yaitu:
1.
Uji Pendahuluan. Untuk menentukan batas
kritis konsentrasi yaitu konsentrasi yang dapat menyebabkan kematian terbesar
mendekati 50% dan kematian terkecil mendekati 50%.
2.
Uji Lanjutan. Setelah diketahui
batas kritis, selanjutnya ditentukan konsentrasi akut berdasarkan
seri logaritma konsentrasi yang dimodifikasi oleh Rochini dkk (1982) diacu
dalam Rossiana (2006).
Adapun kriteria toksisitas suatu
perairan adalah sebagai berikut:
Tabel
1.1
Kriteria
tingkatan nilai toksisitas akut LC50-48 jam pada lingkungan perairan.
Tingkat Racun
|
Nilai (LC50) (ppm)
|
Racun Tinggi
|
< 1
|
Racun Sedang
|
>1 dan <100
|
Racun Rendah
|
>100
|
C.
Analisis
Probit Metode Bosvine-Nash
·
Analisis Probit Metode Bosvine-Nash
Nilai toksitas (LC 50) dihitung dengan menggunakan
metode analisa Probit Metode Bosvine-Nash (Koestani, 1985) . langkah
perhitungan pendugaan nilai LC50 ini dilakukan dengan menghitung :
1. Probit
Empirit
2. Probit
yang diharapkan
3. Probit
yang dikerjakan dan
4.
Probit sementara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Lethal
Concentration 50 atau biasa disingkat LC 50 adalah suatu perhitungan untuk
menentukan keaktifan dari suatu ekstrak atau senyawa. Makna LC 50 adalah pada
konsentrasi berapa ekstrak dapat mematikan 50
% dari organisme uji, misalnya
larva Artemia salina (brine shrimp).
2. Berdasarkan
kepada lamanya, metode penambahan larutan uji
dan maksud serta tujuannya maka uji toksisitas
diklasifikasikan sebagai berikut (Rosianna 2006) :
a. Klasifikasi
menurut waktu.
b. Klasifikasi
menurut metode penambahan larutan atau cara aliran larutan.
c. Klasifikasi
menurut maksud dan tujuan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Tantri Sugianti. 2012. Toksikologi
Farath
Lala. 2012. Makalah Toksikologi Lingkungan Logam Berat Merkuri (Hg) http://tralalaikrima.blogspot.com/2012/04/makalah-toksikologi-lingkungan-logam.html (Di akses tanggal 05 Oktober 2015)
Muhammad Arifuddin. 2014. Skripsi Arif
Anonim. 2013. Perhitungan LC 50 dari BSLT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar